SOLOK – Pemerintah Kabupaten Solok resmi meluncurkan Program Kolaborasi Jejaring Digital untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di sektor UMKM. Acara yang berlangsung pada Senin, 18 November 2024 di Gedung Solok Nan Indah ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, S.Sos., M.Si., mewakili Pj Bupati Solok, beserta jajaran kepala OPD, pelaku UMKM, dan perwakilan komunitas ekonomi lokal.
Program ini diinisiasi sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk UMKM sekaligus mendorong transaksi berbasis digital melalui metode pembayaran modern seperti QRIS.
Dalam laporannya, Kepala Dinas DKUKMPP Kabupaten Solok, Ahpi Gusta Tusri, S.STP., M.Si., menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM dalam menghadapi era digital.
“Metode pemasaran kini telah bergeser dari promosi langsung ke platform digital seperti media sosial dan e-commerce. Dengan program ini, kami harap UMKM di Kabupaten Solok dapat memanfaatkan jejaring digital seperti Instagram, Facebook, atau marketplace seperti Shopee, yang memiliki daya jangkau lebih luas, ” ujar Ahpi.
Baca juga:
PLN UID Jakarta Raya Gelar Apel Siaga Nataru
|
Ia juga menyoroti kemudahan transaksi melalui QRIS yang akan mempermudah pelaku UMKM dalam melayani pembeli. “Digitalisasi ini merupakan solusi untuk meningkatkan daya saing UMKM di tingkat lokal, nasional, bahkan global, ” tambahnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya adaptasi pelaku UMKM terhadap tren digital.
“Pola konsumsi masyarakat terus berubah. Pelaku UMKM harus memahami keinginan pasar agar dapat beradaptasi. Pelatihan ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital, ” kata Medison.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi UMKM melalui sarana prasarana dan pelatihan untuk mendukung pengembangan ekonomi berbasis digital.
“Kami berharap kegiatan ini memberi manfaat maksimal bagi UMKM di Solok, baik dalam pemasaran, transaksi, maupun pengelolaan usaha, ” imbuhnya.
Kegiatan ini tidak hanya meluncurkan program, tetapi juga menyertakan pelatihan bagi para pelaku UMKM. Pelatihan difokuskan pada pemanfaatan jejaring digital untuk pemasaran produk, strategi penggunaan media sosial, hingga praktik transaksi digital menggunakan QRIS.
Acara ini juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, komunitas lokal, serta BUMN dan BUMD. Ketua Forum UMKM Kabupaten Solok dan Ketua Komunitas KBCCN turut menyampaikan harapan agar program ini menjadi titik awal kebangkitan UMKM di Kabupaten Solok melalui teknologi digital.
Melalui program ini, Pemkab Solok optimis dapat meningkatkan daya saing UMKM di era ekonomi digital. Transformasi digital di sektor UMKM diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pelaku usaha sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat Kabupaten Solok secara keseluruhan.
“Semoga dengan program ini, UMKM kita dapat tumbuh lebih baik dan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Mari kita bersama-sama mendorong ekonomi digital yang inklusif di Solok, ” pungkas Medison.